31 C
Sidoarjo
Wednesday, 29 March 2023

Gubernur Ajak Selesaikan Target Vaksinasi, 2.500 Santri Divaksin

KRIAN – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyaksikan langsung vaksinasi Covid-19 bagi 2.500 santri Pondok Pesantren Modern Al Amanah Desa Junwangi, Kecamatan Krian, Jumat (16/7).

“Ini bagian dari ikhtiar yang dua hari lalu diluncurkan presiden untuk bisa maksimalisasi vaksinasi untuk pelajar,” jelas Khofifah.

Pada vaksinasi tahap pertama targetnya adalah tenaga kesehatan. Tahap kedua petugas pelayanan publik dan lansia. Ketiga targetnya masyarakat umum.

“Di dalamnya kita tambahkan untuk remaja kategori usia 12-17 tahun. Di Jawa Timur kategori siswa SMA, SMK, SLB, MA ada 1,3 juta. Kalau remaja mulai 12 tahun ada 3,5 juta jiwa,” imbuhnya.

Sekarang ini, kata Khofifah, harus dibangun proses percepatan oleh seluruh bupati dan walikota se-Jawa Timur. “Maka koordinasi saya sampaikan Gus Bupati Sidoarjo (Muhdlor) ayo kita gercep,” ajaknya.

Kemarin, gebyar vaksinasi bagi pelajar di Sidoarjo dimulai pada 2.500 santri di pesantren. Harapannya akan diperluas di SD, SMP, SMA lain segera bisa dimaksimalkan.

“Ayo kita bangun semangat bersama 17 Agustus 2021 ini hadiah warga Jatim untuk RI adalah dengan melakukan percepatan vaksinasi minimal 70 persen warga Jawa Timur sudah tervaksinasi,” tegas mantan Menteri Sosial itu.

Sedangkan target vaksinasi di Jawa Timur sampai kemarin masih tercapai 21 persen. Khofifah berharap lancarnya suplai vaksin. Sebab semangat masyarakat sudah sangat tinggi dan harus didukung jumlah vaksin yang memadai.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo Muhammad Atho’illah menyampaikan, vaksinasi bagi remaja mulai usia 12 tahun sudah berjalan di puskesmas dan klinik.

“Iya sudah berjalan seminggu ini karena sudah diperbolehkan pusat. Tapi masih belum banyak. Baru sekitar 300 remaja,” ungkapnya.

Atho’ menambahkan, saat ini stok vaksin yang ada di Dinas Kesehatan Sidoarjo ada 900 vial yang cukup digunakan hingga lima hari kedepan. “Vaksinasi tahap satu dan kedua terus berjalan. Sampai sekarang tidak ada keterlambatan pemberian dosis vaksin kedua,” pungkasnya. (rpp/vga)

KRIAN – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyaksikan langsung vaksinasi Covid-19 bagi 2.500 santri Pondok Pesantren Modern Al Amanah Desa Junwangi, Kecamatan Krian, Jumat (16/7).

“Ini bagian dari ikhtiar yang dua hari lalu diluncurkan presiden untuk bisa maksimalisasi vaksinasi untuk pelajar,” jelas Khofifah.

Pada vaksinasi tahap pertama targetnya adalah tenaga kesehatan. Tahap kedua petugas pelayanan publik dan lansia. Ketiga targetnya masyarakat umum.

“Di dalamnya kita tambahkan untuk remaja kategori usia 12-17 tahun. Di Jawa Timur kategori siswa SMA, SMK, SLB, MA ada 1,3 juta. Kalau remaja mulai 12 tahun ada 3,5 juta jiwa,” imbuhnya.

Sekarang ini, kata Khofifah, harus dibangun proses percepatan oleh seluruh bupati dan walikota se-Jawa Timur. “Maka koordinasi saya sampaikan Gus Bupati Sidoarjo (Muhdlor) ayo kita gercep,” ajaknya.

Kemarin, gebyar vaksinasi bagi pelajar di Sidoarjo dimulai pada 2.500 santri di pesantren. Harapannya akan diperluas di SD, SMP, SMA lain segera bisa dimaksimalkan.

“Ayo kita bangun semangat bersama 17 Agustus 2021 ini hadiah warga Jatim untuk RI adalah dengan melakukan percepatan vaksinasi minimal 70 persen warga Jawa Timur sudah tervaksinasi,” tegas mantan Menteri Sosial itu.

Sedangkan target vaksinasi di Jawa Timur sampai kemarin masih tercapai 21 persen. Khofifah berharap lancarnya suplai vaksin. Sebab semangat masyarakat sudah sangat tinggi dan harus didukung jumlah vaksin yang memadai.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo Muhammad Atho’illah menyampaikan, vaksinasi bagi remaja mulai usia 12 tahun sudah berjalan di puskesmas dan klinik.

“Iya sudah berjalan seminggu ini karena sudah diperbolehkan pusat. Tapi masih belum banyak. Baru sekitar 300 remaja,” ungkapnya.

Atho’ menambahkan, saat ini stok vaksin yang ada di Dinas Kesehatan Sidoarjo ada 900 vial yang cukup digunakan hingga lima hari kedepan. “Vaksinasi tahap satu dan kedua terus berjalan. Sampai sekarang tidak ada keterlambatan pemberian dosis vaksin kedua,” pungkasnya. (rpp/vga)

Most Read

Berita Terbaru


/