JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir sudah tidak diragukan lagi sebagai calon wakil presiden (cawapres) terkuat saat ini dalam bursa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Pasalnya, menteri terbaik dan andalan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut terus mengalami peningkatan elektabilitas yang signifikan.
Menanggapi hal ini, PPP melalui Wakil Ketua Umum (Waketum) Arsul Sani mengatakan kenaikan elektabilitas yang dialami oleh Erick Thohir membuktikan banyak kalangan masyarakat yang memberikan dukungan di Pilpres 2024.
“Dengan ini semakin banyak segmen masyarakat yang bisa menerima Erick Thohir sebagai sosok yang berpotensi menjadi pemimpin pasca kepemimpinan Presiden Jokowi, meski untuk posisi calon wakil presiden,” terang Arsul Sani.
Seperti diketahui, elektabilitas cawapres Erick Thohir semakin menguat mendekati Pilpres 2024 mendatang. Hal ini terekam dalam hasil survei terbaru dari dua lembaga kenamaan Indonesia yakni Indo Barometer dan Indikator Politik Indonesia (IPI).
Pertama, berdasarkan temuan lima nama cawapres terbaru dari Indo Barometer, Erick Thohir adalah pemimpin yang memiliki elektabilitas terkuat. Ia berada di posisi nomor satu dengan elektabilitas sebesar 22,9 persen.
Elektabilitas ini bahkan mengungguli kandidat lainnya yakni Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar. Khofifah memiliki elektabilitas sebesar 15,2 persen sedangkan Muhaimin hanya di angka 6,7 persen.
Kemudian berdasarkan hasil survei IPI terbaru, Erick Thohir berada di posisi ke dua dalam temuan lima nama cawapres. Eks Presiden Inter Milan ini memiliki elektabilitas sebesar 17,6 persen.
Luar biasanya, Erick Thohir memiliki tren kenaikan elektabilitas yang sangat tinggi yakni di angka 4,7 persen dari bulan November 2022 hingga Februari 2023. Sementara itu, kandidat lainnya seperti Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Khofifah justru stagnan.
Dengan ini, potensi Erick Thohir untuk diusung sebagai cawapres semakin meningkat di Pilpres 2024 mendatang. Apalagi dengan elektabilitas yang kuat mampu membantu capres yang didampingi untuk memenangkan kontestasi demokrasi.
“Jadi punya modal untuk meyakinkan juga capres yang akan didukung untuk menawarkan cawapres yang dapat menguatkan capres yang bersangkutan untuk memenangkan Pilpres 2024,” pungkas Arsul Sani. (rud/vga)