SIDOARJO – Perpustakaan Sidoarjo akhirnya punya anggaran untuk menambah koleksi buku. Tahun depan sudah dianggarkan dalam APBD. Yakni dana untuk membeli buku-buku baru. Meski tidak banyak, namun anggaran tersebut cukup untuk mengupdate koleksi buku di perpustakaan.
Kabid Pengolahan, Pelayanan dan Pelestarian Bahan Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Arsip Sidoarjo Bashori Alwi mengatakan, anggaran yang disiapkan pada APBD 2023 sebesar Rp 100 juta. Diakuinya, anggaran itu turun jauh dibandingkan sebelumnya yang bisa mencapai Rp 500 juta. “Tapi itu sudah cukup baik setelah dua tahun terakhir tidak ada anggaran sama sekali untuk menambah koleksi buku,” katanya.
Bashori menjelaskan, perlunya penambahan koleksi buku disebabkan oleh beberapa hal. Faktor utamanya adalah karena ada kebutuhan. Baik pengguna, pembaca, dan peminjam meminta disediakan buku yang diinginkan. Baik buku cetak maupun elektronik.
Selain itu, penambahan koleksi buku nantinya akan disajikan dalam layanan di perpustakaan. Juga untuk memenuhi permintaan dari perpustakaan-perpustakaan di wilayah Sidoarjo. Seperti perpustakaan sekolah, perpustakaan desa, dan taman-taman belajar.
Dalam penambahan koleksi buku itu, Bashori menyebutkan bahwa anggaran yang disiapkan tahun depan hanya cukup untuk membeli buku cetak. Sebab harga buku elektronik lebih mahal dibandingkan buku cetak. Harga buku cetak berkisar antara Rp 25 ribu hingga Rp 250 ribu per eksemplar. “Buku elektronik harganya bisa dua kali lipat dari itu,” imbuhnya.
Rencananya, penambahan koleksi tahun depan akan disesuaikan dengan jenis yang banyak diminati. Yakni buku-buku yang dari sisi tema, bahasa tulisan, desain penyajian, dan gambar-gambarnya kekinian. Menurut dia, update buku baru juga penting dilakukan. Sehingga pengguna perpustakaan bisa menambah wawasan baru. (nis/vga)