SIDOARJO – Misteri kematian Agitha Cahyani, 14, masih belum jelas. Hasil otopsi gadis yang dikubur di Taman Makam Umum (TMU) Delta Praloyo itu juga belum keluar. Padahal, otopsi yang dilakukan terhadap perempuan yang tinggal di Perumahan Taman Tiara, Sidoarjo itu sudah dilakukan pada 2 April lalu. Ayah Agitha pun menginginkan kejelasan hasil otopsi yang sudah hampir 7 bulan itu.
Rolland E Potu, Tim Kuasa Hukum Ayah Agitha mengungkapkan, belum jelasnya hasil otopsi itu menjadi beban kliennya. “Secara materi memang tidak bisa dihitung, tapi kerugian imateri pasti ada. Ini menyangkut harkat dan martabat juga,” katanya, Kamis (21/10).
Rolland menambahkan, pihaknya sebenarnya sudah aktif menanyakan perkembangan hasil otopsi ke Polresta Sidoarjo. Tetapi juga belum dapat kepastian. Misalnya, melalui surat pada 14 Oktober lalu. Bahkan juga bertemu dengan Kasat Reskrim yang baru sekitar dua pekan yang lalu.
“Masih disuruh menunggu,” katanya.
Ia pun juga telah bersurat ke Kompolnas terkait hasil otopsi itu. Tujuannya agar cepat mendapat kepastian hukum.
“Ini sudah lama, hampir 7 bulan,” sambungnya.
Rolland melanjutkan, jika dalam dua pekan belum juga ada kepastian, pihaknya juga bakal menempuh langkah hukum lanjutan. “Akan kami rumuskan strateginya,” pungkasnya.
Sementara itu, Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro juga belum bisa berkomentar banyak terkait hal tersebut. “Saya pelajari dulu, bulan April kan saya juga belum di Sidoarjo,” terangnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, anggota Polresta Sidoarjo membongkar makam Agitha Cahyani Putri, 14, di komplek pemakaman Praloyo, Sidoarjo, 2 April. Pembongkaran makam itu adalah permintaan dari ibu almarhum.
Ia melihat kejanggalan dalam kematian anaknya itu. Ada darah di hidung jenazah anaknya. Kemudian juga ada memar di dekat hidung sebelah kiri, serta bekas memar di pipi kiri. Merasa janggal, ibu almarhum meminta ada otopsi. (son/vga)