27 C
Sidoarjo
Saturday, 10 June 2023

Libatkan RT Bantu Isi SP Wawancara OTG

SIDOARJO – Tahap Sensus Penduduk (SP) 2020 akan dilanjutkan dengan metode wawancara. Badan Pusat Statistik (BPS) butuh 1.430 petugas sensus yang disesuaikan dengan kebutuhan jumlah kepala keluarga.

Memastikan mereka sehat dan tidak terpapar Covid-19, BPS mewajibkan rapid test yang dilakukan di puskesmas setempat. Seperti di Puskesmas Jabon. Ada 35 peserta yang harus ikut rapid test ini. “Tiga peserta tidak hadir, rapid susulan. Dari 32 tersebut. Dua orang reaktif,” kata Kepala Puskesmas Jabon dr. Djoko Setijono.

Kepala BPS Sidoarjo Indriya Purwaningsih mengatakan, syarat rapid test jadi rangkaian rekrutmen petugas sensus. “Reaktif otomatis tidak lolos dan langsung diganti. Kita harus meyakinkan ke masyarakat bahwa petugas sensus sehat semua,” terangnya.

Sehingga masyarakat tidak perlu takut dan ragu menerima kedatangan mereka. Indri mengatakan, rapid test dilakukan satu kali. Sebab, masa kerja sensus minimal 15 hari. Tidak hanya itu, di lapangan petugas akan dibekali alat pelindung diri (APD), seperti face shield, masker, hand sanitizer serta sarung tangan.

Lalu, bagaimana dengan orang tanpa gejala (OTG) Covid-19 yang menjalani isolasi? Ketua RT dapat melihat informasi yang dibutuhkan petugas melalui KK/KTP yang sebelumnya telah dikumpulkan warga yang bersangkutan.

Saat tahap verifikasi lapangan tidak perlu secara door to door. Cukup dengan cara menanyakan informasi yang dibutuhkan pada ketua, pengurus sensus atau kepada tetangga di sekitar rumah warga tersebut.

Sebelumnya BPS telah melangsungkan SP secara online yang sudah berakhir pada 29 Mei. Kabupaten Sidoarjo menduduki peringkat kedua setelah Jember, dengan tingkat partisipasi tertinggi di Provinsi Jawa Timur. Persentase 25,3 persen. Atau 579.104 dari 2,2 juta penduduk Kota Delta merespons SP ini. (rpp/opi)

SIDOARJO – Tahap Sensus Penduduk (SP) 2020 akan dilanjutkan dengan metode wawancara. Badan Pusat Statistik (BPS) butuh 1.430 petugas sensus yang disesuaikan dengan kebutuhan jumlah kepala keluarga.

Memastikan mereka sehat dan tidak terpapar Covid-19, BPS mewajibkan rapid test yang dilakukan di puskesmas setempat. Seperti di Puskesmas Jabon. Ada 35 peserta yang harus ikut rapid test ini. “Tiga peserta tidak hadir, rapid susulan. Dari 32 tersebut. Dua orang reaktif,” kata Kepala Puskesmas Jabon dr. Djoko Setijono.

Kepala BPS Sidoarjo Indriya Purwaningsih mengatakan, syarat rapid test jadi rangkaian rekrutmen petugas sensus. “Reaktif otomatis tidak lolos dan langsung diganti. Kita harus meyakinkan ke masyarakat bahwa petugas sensus sehat semua,” terangnya.

Sehingga masyarakat tidak perlu takut dan ragu menerima kedatangan mereka. Indri mengatakan, rapid test dilakukan satu kali. Sebab, masa kerja sensus minimal 15 hari. Tidak hanya itu, di lapangan petugas akan dibekali alat pelindung diri (APD), seperti face shield, masker, hand sanitizer serta sarung tangan.

Lalu, bagaimana dengan orang tanpa gejala (OTG) Covid-19 yang menjalani isolasi? Ketua RT dapat melihat informasi yang dibutuhkan petugas melalui KK/KTP yang sebelumnya telah dikumpulkan warga yang bersangkutan.

Saat tahap verifikasi lapangan tidak perlu secara door to door. Cukup dengan cara menanyakan informasi yang dibutuhkan pada ketua, pengurus sensus atau kepada tetangga di sekitar rumah warga tersebut.

Sebelumnya BPS telah melangsungkan SP secara online yang sudah berakhir pada 29 Mei. Kabupaten Sidoarjo menduduki peringkat kedua setelah Jember, dengan tingkat partisipasi tertinggi di Provinsi Jawa Timur. Persentase 25,3 persen. Atau 579.104 dari 2,2 juta penduduk Kota Delta merespons SP ini. (rpp/opi)

Most Read

Berita Terbaru

/