30 C
Sidoarjo
Tuesday, 30 May 2023

Bangunan di Lahan Frontage Road Mulai Dirobohkan

SIDOARJO – Pembangunan frontage road (FR) terus dikebut oleh Pemkab Sidoarjo. Salah satunya mengerjakan segmen satu di wilayah Aloha. Mulai depan Brigif 1 hingga Desa Gedangan. Kemarin (26/7) satu alat berat diterjunkan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (DPUBMSDA) Sidoarjo untuk membongkar persil yang telah dibebaskan.

Di segmen ini ada 33 persil yang telah terbayar. Sedangkan 21 persil lagi belum mendapat ganti rugi. Pembongkaran tersebut dilakukan di Jalan Pahlawan Desa Gedangan.

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor, Wakil Bupati Sidoarjo Subandi, Plt Kepala DPUBMSDA Sidoarjo Sigit Setyawan ditemani Camat Gedangan dan kepala desa menyaksikan proses pembongkaran tersebut.

Bupati Sidoarjo Ahmad Mudhlor mengatakan, progres pengerjaan FR sudah lebih baik. Sejumlah persil yang bisa digarap akan dikebut.

“Tahapan kita sekarang perobohan beberapa bangunan. Sementara beberapa pemilik bangunan belum bisa menerima ganti rugi karena status tanah masih tumpang tindih. Secepatnya akan kita selesaikan dengan penlok (penetapan lokasi, Red),” katanya.

Menurutnya, dengan penlok itu tanah dan bangunan akan ditinjau tim appraisal yang selanjutnya akan diberikan ganti rugi. Terkait tanah yang masih dobel kepemilikan akan diarahkan untuk konsinyasi.

“Sesuai arahan kontraktor maka frontage road akan kita garap di dua sisi sekaligus,” sambung Muhdlor.

Konsultan Manajemen Kontruksi proyek FR Aloha Gedangan, A. Haris mengungkapkan, sesuai dengan hasil perencanaan dari manajemen kontruksi bahwa pekerjaan ini harus segera dimulai. Targetnya Desember 2021 rampung tepat waktu.

“Kami sudah mengubungi beberapa pihak yang terlibat. Salah satunya adalah pembebasan lahan ini. Dua sisi pengerjaan nanti selebar 12 meter dan 8 meter. Total 20 meter lebar jalan. Panjang jalan 1,6 km,” urainya.

Menurutnya, dalam waktu dua minggu puluhan bangunan harus sudah dibongkar. “Pembangunan FR tidak bisa berjalan jika lahan belum siap,” katanya.

Sementara itu, untuk lahan FR di depan Brigif 1 juga sudah siap dibangun. Lahan itu sudah aman. Hanya utilitas kabel dan tiang listrik yang harus dipindahkan.

“Sudah dikoordinasikan antar instansi, termasuk biaya sudah dikondisikan,” jelasnya. (rpp/vga)

SIDOARJO – Pembangunan frontage road (FR) terus dikebut oleh Pemkab Sidoarjo. Salah satunya mengerjakan segmen satu di wilayah Aloha. Mulai depan Brigif 1 hingga Desa Gedangan. Kemarin (26/7) satu alat berat diterjunkan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (DPUBMSDA) Sidoarjo untuk membongkar persil yang telah dibebaskan.

Di segmen ini ada 33 persil yang telah terbayar. Sedangkan 21 persil lagi belum mendapat ganti rugi. Pembongkaran tersebut dilakukan di Jalan Pahlawan Desa Gedangan.

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor, Wakil Bupati Sidoarjo Subandi, Plt Kepala DPUBMSDA Sidoarjo Sigit Setyawan ditemani Camat Gedangan dan kepala desa menyaksikan proses pembongkaran tersebut.

Bupati Sidoarjo Ahmad Mudhlor mengatakan, progres pengerjaan FR sudah lebih baik. Sejumlah persil yang bisa digarap akan dikebut.

“Tahapan kita sekarang perobohan beberapa bangunan. Sementara beberapa pemilik bangunan belum bisa menerima ganti rugi karena status tanah masih tumpang tindih. Secepatnya akan kita selesaikan dengan penlok (penetapan lokasi, Red),” katanya.

Menurutnya, dengan penlok itu tanah dan bangunan akan ditinjau tim appraisal yang selanjutnya akan diberikan ganti rugi. Terkait tanah yang masih dobel kepemilikan akan diarahkan untuk konsinyasi.

“Sesuai arahan kontraktor maka frontage road akan kita garap di dua sisi sekaligus,” sambung Muhdlor.

Konsultan Manajemen Kontruksi proyek FR Aloha Gedangan, A. Haris mengungkapkan, sesuai dengan hasil perencanaan dari manajemen kontruksi bahwa pekerjaan ini harus segera dimulai. Targetnya Desember 2021 rampung tepat waktu.

“Kami sudah mengubungi beberapa pihak yang terlibat. Salah satunya adalah pembebasan lahan ini. Dua sisi pengerjaan nanti selebar 12 meter dan 8 meter. Total 20 meter lebar jalan. Panjang jalan 1,6 km,” urainya.

Menurutnya, dalam waktu dua minggu puluhan bangunan harus sudah dibongkar. “Pembangunan FR tidak bisa berjalan jika lahan belum siap,” katanya.

Sementara itu, untuk lahan FR di depan Brigif 1 juga sudah siap dibangun. Lahan itu sudah aman. Hanya utilitas kabel dan tiang listrik yang harus dipindahkan.

“Sudah dikoordinasikan antar instansi, termasuk biaya sudah dikondisikan,” jelasnya. (rpp/vga)

Most Read

Berita Terbaru

/