Hiburan Malam Tutup Sementara, Warung Remang-Remang Dipantau di Sidoarjo

SIDOARJO – Pemkab Sidoarjo mengeluarkan edaran agar hiburan malam tutup selama Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. Termasuk panti pijat alias massage, rumah musik hingga billiar juga diwajibkan tutup sementara.

Hal itu tertuang dalam surat pemberitahuan yang diteken secara elektronik oleh Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor. Surat edaran itu juga berisi imbauan agar rumah makan, kafe dan warung kaki lima untuk memakai penutup atau tabir saat siang hari.

Tak hanya itu, surat tersebut juga melarang masyarakat untuk memproduksi, penyimpan atau memperdagangkan minuman keras (miras) serta narkoba dan membakar petasan. “Langsung kami tindaklanjuti,” ujar Camat Krembung, Dana Riawati, Senin (27/3).

Dana mengatakan, pihaknya langsung bergerak cepat untuk menindaklanjuti surat edaran tersebut ke lapangan. Salah satunya dengan memantau warung remang-remang yang ada di dua dusun di Desa Mojoruntut Krembung. Yaitu Dusun Biting dan Dusun Simboan.

Menurut Dana, petugas Satpol PP Sidoarjo selalu memantau warung remang-remang tersebut. Hasil pemantauan sementara, warung tersebut masih buka. “Sampai saat ini dari pantauan teman-teman, warung itu masih buka,” katanya.

Beberapa pria terlihat ada yang nongkrong di warung. Meski begitu, tidak diketahui pasti apakah masih ada pekerja seks komersial (PSK) atau tidak. “Ada yang terlihat masih ngopi-ngopi di sana,” imbuhnya.

Padahal, lanjut Dana, warung tersebut sudah ditindak. Sebab sebelumnya, pihaknya mendapati banyak kamar di dalam warung itu. Saat disidak, juga menemukan banyak tisu hingga alat kontrasepsi habis pakai.

“Makanya, momentum Ramadan ini juga kami selalu pantau terus. Kami juga telah rapat dengan Forkopimka, tokoh agama hingga tokoh masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Owner Yayang Cafe and Resto, Hj Yuniwati mengatakan, pihaknya sudah mengetahui terkait surat edaran tersebut. Yuniwati mengaku, sudah menutup sementara usahanya tersebut sejak edaran itu dikeluarkan.

“Sudah menjadi tradisi kan. Jadi mereka para karyawan kami juga paham. Karena kalau milik kami saya pastikan semuanya libur,” katanya. (far/vga)

SIDOARJO – Pemkab Sidoarjo mengeluarkan edaran agar hiburan malam tutup selama Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. Termasuk panti pijat alias massage, rumah musik hingga billiar juga diwajibkan tutup sementara.

Hal itu tertuang dalam surat pemberitahuan yang diteken secara elektronik oleh Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor. Surat edaran itu juga berisi imbauan agar rumah makan, kafe dan warung kaki lima untuk memakai penutup atau tabir saat siang hari.

Tak hanya itu, surat tersebut juga melarang masyarakat untuk memproduksi, penyimpan atau memperdagangkan minuman keras (miras) serta narkoba dan membakar petasan. “Langsung kami tindaklanjuti,” ujar Camat Krembung, Dana Riawati, Senin (27/3).

Dana mengatakan, pihaknya langsung bergerak cepat untuk menindaklanjuti surat edaran tersebut ke lapangan. Salah satunya dengan memantau warung remang-remang yang ada di dua dusun di Desa Mojoruntut Krembung. Yaitu Dusun Biting dan Dusun Simboan.

Menurut Dana, petugas Satpol PP Sidoarjo selalu memantau warung remang-remang tersebut. Hasil pemantauan sementara, warung tersebut masih buka. “Sampai saat ini dari pantauan teman-teman, warung itu masih buka,” katanya.

Beberapa pria terlihat ada yang nongkrong di warung. Meski begitu, tidak diketahui pasti apakah masih ada pekerja seks komersial (PSK) atau tidak. “Ada yang terlihat masih ngopi-ngopi di sana,” imbuhnya.

Padahal, lanjut Dana, warung tersebut sudah ditindak. Sebab sebelumnya, pihaknya mendapati banyak kamar di dalam warung itu. Saat disidak, juga menemukan banyak tisu hingga alat kontrasepsi habis pakai.

“Makanya, momentum Ramadan ini juga kami selalu pantau terus. Kami juga telah rapat dengan Forkopimka, tokoh agama hingga tokoh masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Owner Yayang Cafe and Resto, Hj Yuniwati mengatakan, pihaknya sudah mengetahui terkait surat edaran tersebut. Yuniwati mengaku, sudah menutup sementara usahanya tersebut sejak edaran itu dikeluarkan.

“Sudah menjadi tradisi kan. Jadi mereka para karyawan kami juga paham. Karena kalau milik kami saya pastikan semuanya libur,” katanya. (far/vga)