SIDOARJO – Penanganan tuberkulosis (TBC) di Sidoarjo memerlukan kolaborasi lintas sektor. Tujuannya agar penanganan dapat meningkat serta bisa berjalan dengan maksimal. Salah satunya berkolaborasi dengan kader TBC.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo dr M Atho’illah mengatakan, kerja sama dengan kader TBC sangat diperlukan. Sebab pengobatan pasien TBC membutuhkan waktu yang lama.
“Terutama pasien yang berobat. Karena pengobatannya itu lama. Kadang-kadang, pasien itu merasa jenuh,” ujarnya, Senin (27/3) di aula Puskesmas Sidoarjo.
Tak hanya itu, terkadang terdapat pasien yang merasa sudah sembuh dan putus obat. Sehingga hal tersebut harus dihindari. Sehingga melalui kader TBC, pasien yang memerlukan pendampingan dapat didekati agar pasien gak putus obat.
Harapannya, pasien dapat kembali termotivasi bahwa pasien TBC dapat disembuhkan dan kumannya bisa mati. “Kalau kita lihat juga, success treatment di kita (Dinkes, Red) di Sidoarjo pada 2022 kemarin sudah 89 persen,” imbuhnya.
Hal tersebut, lanjut Atho’illah, menunjukkan bahwa keberhasilan pengobatan TBC. Dia mengakui adanya temuan pasien yang hingga saat ini belum berobat. Sejauh ini, masih sekitar 71 persen dari temuan terduga TBC yang sudah berobat.
Dinkes Sidoarjo mencatat, target capaian penanganan terduga TBC tahun 2022 meningkat drastis. Hal tersebut membuat Dinkes Sidoarjo optimistis penemuan angka positif TBC di 2030 dapat menurun.
“Karena dari sekitar 27.437 yang harus kita temukan di 2020, tapi ternyata kita bisa menemukan sampai 35.715 atau 130 persen dari target tersebut,” bebernya.
Sementara dari data itu, diketahui rata-rata umur terduga penderita TBC yang ditemukan berada di usia produktif dari 14 tahun hingga 59 tahun. Dinkes Sidoarjo berjalan untuk menemukan terduga TBC sebanyak-banyaknya.
Kepala Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera (YABHYSA) Sidoarjo Siti Setiyani mengatakan, penanganan TBC tersebut tak dapat dilakukan sendiri. Sehingga butuh kolaborasi lintas sektor. Mulai dari Dinkes, YABHYSA hingga masyarakat. “Termasuk juga kader untuk mendeteksi TBC sedini mungkin,” katanya. (far/vga)