SIDOARJO – Rekayasa lalu lintas imbas pengerjaan bored pile atau tiang pancang pembangunan flyover Aloha akhirnya mulai dilakukan, Jumat (24/3).
Menurut Wakasatlantas Polresta Sidoarjo AKP Meita Anisa, dalam rekayasa lalu lintas itu tidak ada penutupan akses menuju perlintasan rel kereta api Aloha arah Juanda maupun sebaliknya.
Hal tersebut, kata Meita, telah sesuai dengan hasil pertemuan antara pihak pengelola proyek dengan kepolisian beberapa waktu lalu.
Dalam pengalihan arus tersebut, kendaraan dari arah Bandara Juanda ke Aloha akan dialihkan ke lajur jalan sisi kiri sebelum proyek pengerjaan tiang flyover.
“Sehingga nantinya setelah melewati masjid Brigif 2 Marinir Juanda, kendaraan baik roda dua atau empat dialihkan dari jalur cepat kanan ke ruas sisi kiri atau jalur lambat. Itu untuk menghindari lajur cepat yang ditutup akibat pembangunan, beberapa meter terus kembali ke kanan ke lajur cepat,” ujar Meita.
Dia menambahkan, kendaraan dari arah Jalan Raya Juanda hendak ke Waru atau Surabaya tetap bisa melewati perlintasan kereta api dan putar balik di Aloha.
“Hampir sama kondisinya dengan yang dari arah Surabaya atau Waru mau ke Jalan Raya Juanda,” katanya.
Menurutnya, untuk kendaraan dari arah Bandara Juanda yang akan menuju Sidoarjo langsung diarahkan melalui frontage road.
“Untuk kendaraan dari Juanda yang mau ke Surabaya, tidak ada putar balik di Gedangan tapi tetap lewat aloha, kecuali yang mau ke Sidoarjo bisa lewat FR lurus terus tembus Lingkar Timur,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air Sidoarjo Dwi Eko Saptono mengatakan, mendukung penuh pembangunan flyover Aloha. Salah satunya dengan memanfaatkan frontage road Sidoarjo sebagai alternatif pengguna jalan dari Juanda ke Sidoarjo meskipun andalalin sedang diproses.
“Secara fisik sudah bisa digunakan. Rambu jalan dan traffic light juga sudah dipasang,” pungkasnya. (nul/vga)