SIDOARJO – Pemilihan kepala desa (Pilkades) 2022 sudah mulai disiapkan. Pemkab sudah mengusulkan anggaran sebesar Rp 22 miliar. Rencananya, pilkades akan dilakukan dengan cara manual dan e-voting.
Anggota Komisi A Sullamul Hadi Nurmawan menilai, saat ini masyarakat Sidoarjo sudah melek teknologi. Sehingga dia menyarankan jika Pilkades tahun depan bisa dilaksanakan dengan e-voting sepenuhnya.
Sejak pertama diterapkan pada Pilkades 2018 lalu, tidak ada kendala yang berarti dengan sistem e-voting. Melalui sosialisasi, masyarakat memahami cara memilih kepala desa dengan menggunakan teknologi. “Selama ini sudah berjalan lancar,” katanya.
Pria yang akrab disapa Gus Wawan tersebut mengatakan, pemilihan dengan e-voting lebih efektif. Selain lebih cepat, juga bisa meminimalisir kecurangan.
Meski begitu, dia menyadari bahwa anggaran yang disediakan terbatas. Sehingga dirinya tidak memaksa 84 desa peserta Pilkades tahun depan bisa e-voting semua. “Dicicil dulu beberapa,” imbuhnya.
Sementara itu, Plt Camat Sukodono M Mahmud mengaku siap jika desa di wilayahnya harus melaksanakan pilkades e-voting. Tahun depan ada 2 desa di Sukodono yang ikut Pilkades. Saat ini kedua desa tersebut dipimpin oleh Plt.
“Desa Wilayut dan Desa Suruh,” ungkapnya.
Meski begitu, hingga saat ini Mahmud mengaku belum menerima informasi lebih mengenai persiapan Pilkades. Tahapannya memang masih disiapkan. Pilkades sendiri baru akan dilaksanakan Juni 2022.
Jika dua desa di wilayahnya kebagian Pilkades e-voting, Mahmud mengatakan pihaknya siap melakukan sosialisasi. Menurut dia, keberhasilan Pilkades e-voting adalah dengan banyak sosialisasi dan pelatihan. Baik untuk petugas maupun masyarakatnya. (nis/vga)