SIDOARJO – Pembebasan lahan untuk pembangunan flyover di Simpang Empat Krian berlanjut. Pekan ini merupakan deadline untuk pembongkaran bangunan liar (bangli) yang ada di lokasi pembangunan. Pemkab sudah memberikan peringatan ke dua untuk pembongkaran bangunan.
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PUBMSDA) Sidoarjo Dwi Eko mengatakan, saat ini sejumlah bangunan sudah dibongkar sendiri oleh pemiliknya. Namun, ada juga yang belum. Tetapi bangunan tersebut sudah dikosongkan.
Untuk langkah selanjutnya, pihaknya akan menertibkan bangunan yang masih berdiri. Dibantu oleh Satpol PP. Namun untuk waktu penertibannya masih belum ditentukan. “Besok (hari ini, Red) kami rapatkan dulu,” katanya.
Selain menertibkan bangli, ada juga beberapa bangunan yang memiliki SHM dan letter C. Untuk bangunan tersebut pembebasan lahannya akan menggunakan sistem ganti rugi. Nantinya akan dilakukan appraisal terlebih dahulu untuk menghitung nilai tanah.
Dwi memperkirakan proses appraisal baru bisa dimulai akhir bulan ini. “Saat ini kami masih melakukan persiapan,” katanya.
Dwi mengungkapkan, sebelumnya diperkirakan ada 74 bidang lahan yang terdampak proyek tersebut. Namun melalui identifikasi ulang, bertambah jadi 110 bidang.
Rinciannya, 74 bidang berada di titik lintas jembatan sepanjang 720 meter. Sisanya berada di turunan flyover yang diperkirakan sepanjang 100 meter.
Pembangunan flyover tersebut merupakan kerjasama antara Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR dengan Pemkab Sidoarjo menggunakan skema multiyears. Dimulai tahun ini dan dilanjutkan di anggaran 2023. Untuk tahun ini rencananya lelang proyek pembangunan akan dimulai bulan depan. (nis/vga)