25 C
Sidoarjo
Tuesday, 28 March 2023

66 Anak Masuk Daftar Tunggu UPTD ABK

SIDOARJO – UPTD Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) milik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo saat ini memiliki 269 siswa. Jumlah ini masih terus bertambah mengingat ada 66 ABK lagi yang berada dalam daftar tunggu.

Kepala UPTD ABK Sidoarjo Nanik Sumarviati mengatakan, jumlah daftar tunggu tersebut sedikit berkurang dari sebelumnya. “Pernah lebih dari 100 anak. Sudah bisa terkondisikan dengan baik. Ada yang sudah kita kelompokkan. Sekarang tinggal 66,” katanya kepada Radar Sidoarjo, Rabu (20/10).

ABK yang masuk daftar tunggu tersebut berasal dari berbagai hambatan. Di antaranya hambatan fisik, intelektual, mental seperti autis. Hambatan sensorik seperti tuna rungu, tuna netra dan ganda. “Ada semua di waiting list itu,” imbuhnya.

Nanik mengungkapkan, dalam daftar tunggu tersebut paling muda usia 3 tahun. Hal itu diketahui lebih dini dari screening yang dilakukan.

“Ada pula yang diketahui ABK ketika bersekolah di sekolah umum,” ungkapnya.

Pihaknya berupaya agar mereka segera mendapat pelayanan dari para terapis. Salah satunya proses pengajuan tenaga pengajar. Tahun ini kata Nanik, UPTD ABK mendapat enam pendidik baru dari seleksi CASN.

Karena terhalang pandemi, perekrutan tenaga non ASN belum bisa direalisasikan pada 2021.

“Sehingga di 2022 kita mengajukan proses perekrutan PPPK melalui Kemenpan RB,” katanya.

Lebih lanjut, kegiatan belajar mengajar 269 anak di UPTD ABK saat ini berjalan baik. Pembelajaran tatap muka telah diberlakukan sebulan ini. Mereka dibagi dalam dua gelombang.

Sementara itu bagi wali murid yang belum memperkenankan anaknya mengikuti PTM, tetap difasilitasi dengan pembelajaran daring. “Dilakukan siang hari di sesi tiga. Setelah PTM selesai,” pungkasnya. (rpp/vga)

SIDOARJO – UPTD Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) milik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo saat ini memiliki 269 siswa. Jumlah ini masih terus bertambah mengingat ada 66 ABK lagi yang berada dalam daftar tunggu.

Kepala UPTD ABK Sidoarjo Nanik Sumarviati mengatakan, jumlah daftar tunggu tersebut sedikit berkurang dari sebelumnya. “Pernah lebih dari 100 anak. Sudah bisa terkondisikan dengan baik. Ada yang sudah kita kelompokkan. Sekarang tinggal 66,” katanya kepada Radar Sidoarjo, Rabu (20/10).

ABK yang masuk daftar tunggu tersebut berasal dari berbagai hambatan. Di antaranya hambatan fisik, intelektual, mental seperti autis. Hambatan sensorik seperti tuna rungu, tuna netra dan ganda. “Ada semua di waiting list itu,” imbuhnya.

Nanik mengungkapkan, dalam daftar tunggu tersebut paling muda usia 3 tahun. Hal itu diketahui lebih dini dari screening yang dilakukan.

“Ada pula yang diketahui ABK ketika bersekolah di sekolah umum,” ungkapnya.

Pihaknya berupaya agar mereka segera mendapat pelayanan dari para terapis. Salah satunya proses pengajuan tenaga pengajar. Tahun ini kata Nanik, UPTD ABK mendapat enam pendidik baru dari seleksi CASN.

Karena terhalang pandemi, perekrutan tenaga non ASN belum bisa direalisasikan pada 2021.

“Sehingga di 2022 kita mengajukan proses perekrutan PPPK melalui Kemenpan RB,” katanya.

Lebih lanjut, kegiatan belajar mengajar 269 anak di UPTD ABK saat ini berjalan baik. Pembelajaran tatap muka telah diberlakukan sebulan ini. Mereka dibagi dalam dua gelombang.

Sementara itu bagi wali murid yang belum memperkenankan anaknya mengikuti PTM, tetap difasilitasi dengan pembelajaran daring. “Dilakukan siang hari di sesi tiga. Setelah PTM selesai,” pungkasnya. (rpp/vga)

Most Read

Berita Terbaru


/