SIDOARJO – Satuan tugas penanganan Covid-19 Sidoarjo pekan ini membuka posko pelayanan Covid-19 di eks kawedanan guna menyelamatkan nyawa warga Kota Delta yang terinfeksi virus corona. Penegasan itu disampaikan Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sidoarjo Mohammad Ainur Rahman, Minggu (18/7).
Posko itu, kata Ainur, digunakan sebagai shelter atau tempat isolasi pasien Covid-19 dengan gejala ringan serta orang tanpa gejala. “Kita menggunakan eks kawedanan sebagai wilayah administrasinya,” katanya.
Yakni, di wilayah Kecamatan Krian menggunakan rusunawa di Kelurahan Tambak Kemerakan, di Kecamatan Taman menggunakan gedung SMPN 2 Taman, di Kecamatan Porong menggunakan gedung Puskesmas Porong serta di Kecamatan Sidoarjo menggunakan gedung Mal Pelayanan Publik (MPP) di Lingkar Timur.
Melalui rapat virtual yang dipimpinnya kemarin, persiapan terus dimatangkan. “Seperti di rusunawa Tambak Kemerakan butuh penambahan daya listrik. Hari ini (Minggu) 80 clear semua. Besok (19/7) beroperasi,” imbuhnya.
Mantan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro itu mengatakan, pendirian shelter isolasi tersebut untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 di lingkungan keluarga. “Mengapa ? Karena di Sidoarjo banyak penularan di lingkungan keluarga saat isolasi mandiri di rumah, jadi klaster keluarga,” terangnya.
Pada tiap shelter, imbuhnya, memiliki kapasitas tempat tidur 60 hingga 70 unit yang disupplay dari tempat tidur yang dimiliki UKS di SD, SMP, juga kantor Badan Kepegawaian Daerah.
Selama dirawat di posko tersebut, imun pasien terus ditingkatkan, dengan konsumsi makanan, vitamin dan kegiatan olahraga. Sedangkan jika ada gejala lebih berat langsung dirujuk ke rumah sakit terdekat. Sebelumnya Pemkab Sidoarjo telah memiliki ruang isolasi pasien OTG Covid-19 di Hotel Delta Mayang dan Puskesmas Sedati. (rpp/vga)