31 C
Sidoarjo
Wednesday, 29 March 2023

Lanjutan Frontage Road Dikerjakan Awal Agustus

SIDOARJO – Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (DPUBMSDA) Sidoarjo memastikan lanjutan frontage road (FR) sepanjang 1,3 kilometer di Aloha Gedangan bisa dikerjakan mulai Agustus.

“Untuk konstruksi FR 1.300 meter itu alokasi anggarannya Rp 57 miliar. Itu mulai Brigif 1 Marinir Aloha sampai Gedangan. Karena pembangunan fisik sudah proses pengadaan. Maka kita fokus ke segmen itu,” kata Pelaksana Tugas Kepala DPUBMSDA Sidoarjo Sigit Setyawan.

Sebab Pemkab Sidoarjo menargetkan, pengerjaan FR sepanjang 1,3 kilometer itu bisa tuntas pada Desember tahun ini. “Sudah penetapan pemenang, sedang proses persiapan kontrak. Kita tinggal nunggu waktu tanda tangan kontrak. Senin (19/7) pre construction meeting (PCM). Seminggu setelah itu diharapkan mulai ada pengerjaan,” imbuhnya.

Sebelumnya Sigit mengatakan, persiapan pembangunan fisik FR tahun ini dilakukan bersamaan proses pembebasan bangunan dari lahan yang sudah dibeli dari warga.

Pada Juni lalu bupati telah mengirimkan surat pembongkaran secara mandiri pada 148 persil dari Waru-Buduran yang telah dibebaskan. Dia mengatakan sudah 80 persen bangunan dibongkar mandiri. Sisanya, kata Sigit Pemkab Sidoarjo mengerahkan alat berat untuk membongkar bangunan.

Dari pantauan Radar Sidoarjo kemarin (18/7), memang nampak sejumlah bangunan sudah roboh di kawasan yang akan dibangun FR tersebut. Salah satunya di area utara Stasiun Gedangan. Sejumlah bangunan permanen sudah roboh keseluruhan ataupun baru sebagian.

Lebih lanjut, Sigit menjabarkan bersamaan dengan pembangunan FR sepanjang 1,3 km pemkab juga menyiapkan lahan FR lainnya.

Dari Aloha hingga perempatan Gedangan misalnya, masih 19 bangunan yang tumpang tindih. Sebanyak lima lahan sudah diappraisal dan 14 belum.

“Penetapan lokasi dari bupati sudah kirim ke Badan Pertanahan Nasional. Kalau sudah turun surat dari BPN maka akan kita turunkan tim appraisal. Sehingga kalau appraisal sudah keluar, itu nanti langsung kita proses konsinyasi,” jabarnya.

Sementara itu, untuk bangunan yang lain akan diproses seperti biasa. Yang sudah diappraisal disampaikan pada warga yang mau dibayar. “Kalau tidak mau dan ingin mengajukan gugatan ke pengadilan ya monggo. Anggaran untuk fisik sudah ada, untuk pengadaan tanah sudah ada. Itu yang segera kita tindak lanjuti. Tapi untuk yang di luar itu pembongkaran bangunan juga kita siapkan,” sambungnya.

Seperti diketahui, proyek sepanjang 9,2 kilometer itu membutuhkan 267 peta bidang lahan. Lahan yang sudah bebas ada 148 bidang. (rpp/son/vga)

 

 

SIDOARJO – Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (DPUBMSDA) Sidoarjo memastikan lanjutan frontage road (FR) sepanjang 1,3 kilometer di Aloha Gedangan bisa dikerjakan mulai Agustus.

“Untuk konstruksi FR 1.300 meter itu alokasi anggarannya Rp 57 miliar. Itu mulai Brigif 1 Marinir Aloha sampai Gedangan. Karena pembangunan fisik sudah proses pengadaan. Maka kita fokus ke segmen itu,” kata Pelaksana Tugas Kepala DPUBMSDA Sidoarjo Sigit Setyawan.

Sebab Pemkab Sidoarjo menargetkan, pengerjaan FR sepanjang 1,3 kilometer itu bisa tuntas pada Desember tahun ini. “Sudah penetapan pemenang, sedang proses persiapan kontrak. Kita tinggal nunggu waktu tanda tangan kontrak. Senin (19/7) pre construction meeting (PCM). Seminggu setelah itu diharapkan mulai ada pengerjaan,” imbuhnya.

Sebelumnya Sigit mengatakan, persiapan pembangunan fisik FR tahun ini dilakukan bersamaan proses pembebasan bangunan dari lahan yang sudah dibeli dari warga.

Pada Juni lalu bupati telah mengirimkan surat pembongkaran secara mandiri pada 148 persil dari Waru-Buduran yang telah dibebaskan. Dia mengatakan sudah 80 persen bangunan dibongkar mandiri. Sisanya, kata Sigit Pemkab Sidoarjo mengerahkan alat berat untuk membongkar bangunan.

Dari pantauan Radar Sidoarjo kemarin (18/7), memang nampak sejumlah bangunan sudah roboh di kawasan yang akan dibangun FR tersebut. Salah satunya di area utara Stasiun Gedangan. Sejumlah bangunan permanen sudah roboh keseluruhan ataupun baru sebagian.

Lebih lanjut, Sigit menjabarkan bersamaan dengan pembangunan FR sepanjang 1,3 km pemkab juga menyiapkan lahan FR lainnya.

Dari Aloha hingga perempatan Gedangan misalnya, masih 19 bangunan yang tumpang tindih. Sebanyak lima lahan sudah diappraisal dan 14 belum.

“Penetapan lokasi dari bupati sudah kirim ke Badan Pertanahan Nasional. Kalau sudah turun surat dari BPN maka akan kita turunkan tim appraisal. Sehingga kalau appraisal sudah keluar, itu nanti langsung kita proses konsinyasi,” jabarnya.

Sementara itu, untuk bangunan yang lain akan diproses seperti biasa. Yang sudah diappraisal disampaikan pada warga yang mau dibayar. “Kalau tidak mau dan ingin mengajukan gugatan ke pengadilan ya monggo. Anggaran untuk fisik sudah ada, untuk pengadaan tanah sudah ada. Itu yang segera kita tindak lanjuti. Tapi untuk yang di luar itu pembongkaran bangunan juga kita siapkan,” sambungnya.

Seperti diketahui, proyek sepanjang 9,2 kilometer itu membutuhkan 267 peta bidang lahan. Lahan yang sudah bebas ada 148 bidang. (rpp/son/vga)

 

 

Most Read

Berita Terbaru


/