SIDOARJO – Menjelang Ramadan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo memastikan produk makanan dan minuman (mamin) yang ada di toko layak jual dan layak konsumsi. Meski ada sejumlah toko yang menjual produk mamin tidak layak konsumsi, Dinkes sudah menarik produk tersebut agar tidak sampai dikonsumsi masyarakat.
Kepala Dinkes Sidoarjo Fenny Apridawati mengatakan, menjelang Ramadan, masyarakat banyak yang membeli produk mamin. Baik untuk dikonsumsi sendiri atau dijadikan bingkisan yang dibagikan pada kerabat. Pihaknya khawatir jika ada produk yang tidak layak tetapi masih dijual.
Dari hasil sidak di 18 toko swalayan dan toko bahan baku kue, pihaknya menemukan beberapa produk mamin yang tidak layak jual. Seperti mamin yang kedaluwarsa, kemasan rusak, produk mengalami perubahan fisik, dan izin edar tidak berlaku.
”Ada juga produk non halal yang dicampur satu etalase dengan produk lain,” katanya.
Menurut Fenny, pihak grosir atau retail harus memahami manajemen First In First Out (FIFO). Artinya, barang lama dijual lebih dulu sedangkan yang baru disimpan. Sehingga tidak ada barang kedaluwarsa yang masih terpajang di etalase.
Diakui Fenny, setiap menjelang Ramadan dan Lebaran terjadi kenaikan permintaan produk pangan. Pihaknya merespon tingginya permintaan ini dengan melakukan pemantauan produk.
Sasarannya adalah produk berbahaya dan tidak layak konsumsi di grosir, retail dan toko modern. Dengan demikian produk yang dijual ke masyarakat benar-benar aman. (nis/vga)