SIDOARJO – Dari 14 indikator penentuan zona penyebaran virus corona, hanya lima indikator yang masih harus dikejar oleh Kabupaten Sidoarjo. Salah satunya angka spesimen yang terjadi di Kota Delta. PCR kontainer di GOR Sidoarjo baru Senin (14/9) dapat password all new record spesimen yang diperiksa. “Jumlahnya sudah lumayan banyak yang diperiksa,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo Syaf Satriawarman, Rabu (16/9).
Kedua, lanjut Syaf, ada 332 pasien positif Covid-19 yang memeriksakan diri di lab dari luar Sidoarjo. “Sedangkan pasien positif itu tidak masuk data kita,” imbuhnya.
“Mudah-mudahan dalam beberapa hari ini tetap memperkuat di zona oranye. Dan bisa berubah jadi zona kuning,” ujarnya optimistis.
Disampaikan dokter gigi itu, positif rate Sidoarjo selama delapan hari belakangan sudah di bawah satu. Angka kematian atau Case Fatality Rate (CFR) 6,9 persen. Tergolong masih tinggi. Namun masih di bawah Surabaya dan Jawa Timur.
Sedangkan dari sisi kuratif, 11 rumah sakit (RS) rujukan di Sidoarjo tersedia 681 tempat tidur untuk menangani kasus Covid-19. Bahkan Dinkes meminta tiap RS menambahkan 20 persen dari tempat tidur yang saat ini tersedia. Supaya ada keseimbangan kasus yang muncul dengan jumlah tempat tidur yang tersedia di Kabupaten Sidoarjo.
Kenapa demikian? Syaf mengungkapkan, sebanyak 38 persen pasien berobat di luar Sidoarjo. Walaupun mereka domisili dan ber-KTP Sidoarjo sehingga banyak kasus konfirmasi yang dapat dari luar Sidoarjo.
Ruang isolasi khusus (RIK) sebaiknya ada di angka 20-25 persen dari jumlah tempat tidur. Seluruh RS rujukan kini punya ventilator. Jumlahnya sudah dianggap cukup.
Dari laporan yang diterimanya, sampai hari ini semua RS rujukan melaporkan ada penurunan jumlah pasien yang dirawat. Contohnya di RSUD Sidoarjo, Rabu (16/9) merawat 112 pasien. Turun ketimbang Juni – Juli yang lebih dari 200 pasien dirawat. (rpp/vga)