27 C
Sidoarjo
Tuesday, 28 March 2023

Penduduk Miskin Sidoarjo Turun 11 Persen, Perlu Genjot Upaya Pengentasan

SIDOARJO – Jumlah penduduk miskin di Sidoarjo turun dalam setahun. Pada 2022 ada 125,69 ribu penduduk miskin. Sedangkan pada 2021 lalu jumlah penduduk miskin ada sebanyak 137,15 ribu jiwa.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sidoarjo Indriya Purwaningsih mengatakan, angka tersebut menunjukkan bahwa ada penurunan jumlah penduduk miskin sebesar 11,46 persen. Dengan angka tersebut, Sidoarjo menempati urutan nomor 5 se-Jawa Timur dalam kategori angka kemiskinan terendah.

Persentase penduduk miskin di Sidoarjo pada 2022 sebesar 5,36 persen. Mengalami penurunan dibanding 2021 lalu yang sebesar 5,93 persen.

Empat daerah lain yang persentase penduduk miskinnya lebih kecil di atas Sidoarjo adalah Kota Batu, Kota Malang, Kota Surabaya dan Kota Madiun. Menurut Indri, posisi Sidoarjo dengan daerah lainterpaut cukup tinggi. “Karena, ada kabupaten atau kota lain yang persentase penduduk miskinnya melebihi 15 persen,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Sidoarjo Heri Soesanto mengatakan, salah satu prioritas tahun ini adalah menurunkan angka kemiskinan. Berbagai upaya yang dibentuk dalam program sudah masuk dalam musrenbang. “Termasuk memberikan pelatihan kerja agar bisa mendapatkan pemasukan,” katanya.

Anggota Komisi D DPRD Sidoarjo Bangun Winarso menyebut, pengentasan kemiskinan perlu digenjot. Pemerintah Kabupaten Sidoarjo diminta tidak hanya memberikan bantuan sosial (bansos), tetapi juga membuka lapangan kerja baru.

Namun, hingga kini permasalahan data kemiskinan menghambat keberhasilan program-program tersebut. Menurut dia, data penerima bantuan, kesejahteraan sosial, dan sebagainya masih menjadi persoalan utama penanganan masalah sosial. “Perlu ada lembaga khusus yang bertugas melakukan pendataan di lapangan dan mengolah data,” ujarnya.

Menurut dia, selama ini dalam program pemberian bantuan atau pelayanan bagi masyarakat miskin selalu terjadi kasus salah sasaran. Ada warga miskin yang tidak terdata. Sebaliknya, ada juga warga mampu justru masuk dalam data masyarakat miskin. (nis/vga)

SIDOARJO – Jumlah penduduk miskin di Sidoarjo turun dalam setahun. Pada 2022 ada 125,69 ribu penduduk miskin. Sedangkan pada 2021 lalu jumlah penduduk miskin ada sebanyak 137,15 ribu jiwa.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sidoarjo Indriya Purwaningsih mengatakan, angka tersebut menunjukkan bahwa ada penurunan jumlah penduduk miskin sebesar 11,46 persen. Dengan angka tersebut, Sidoarjo menempati urutan nomor 5 se-Jawa Timur dalam kategori angka kemiskinan terendah.

Persentase penduduk miskin di Sidoarjo pada 2022 sebesar 5,36 persen. Mengalami penurunan dibanding 2021 lalu yang sebesar 5,93 persen.

Empat daerah lain yang persentase penduduk miskinnya lebih kecil di atas Sidoarjo adalah Kota Batu, Kota Malang, Kota Surabaya dan Kota Madiun. Menurut Indri, posisi Sidoarjo dengan daerah lainterpaut cukup tinggi. “Karena, ada kabupaten atau kota lain yang persentase penduduk miskinnya melebihi 15 persen,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Sidoarjo Heri Soesanto mengatakan, salah satu prioritas tahun ini adalah menurunkan angka kemiskinan. Berbagai upaya yang dibentuk dalam program sudah masuk dalam musrenbang. “Termasuk memberikan pelatihan kerja agar bisa mendapatkan pemasukan,” katanya.

Anggota Komisi D DPRD Sidoarjo Bangun Winarso menyebut, pengentasan kemiskinan perlu digenjot. Pemerintah Kabupaten Sidoarjo diminta tidak hanya memberikan bantuan sosial (bansos), tetapi juga membuka lapangan kerja baru.

Namun, hingga kini permasalahan data kemiskinan menghambat keberhasilan program-program tersebut. Menurut dia, data penerima bantuan, kesejahteraan sosial, dan sebagainya masih menjadi persoalan utama penanganan masalah sosial. “Perlu ada lembaga khusus yang bertugas melakukan pendataan di lapangan dan mengolah data,” ujarnya.

Menurut dia, selama ini dalam program pemberian bantuan atau pelayanan bagi masyarakat miskin selalu terjadi kasus salah sasaran. Ada warga miskin yang tidak terdata. Sebaliknya, ada juga warga mampu justru masuk dalam data masyarakat miskin. (nis/vga)

Most Read

Berita Terbaru


/