25 C
Sidoarjo
Wednesday, 29 March 2023

Dorong Angka Keaktifan Peserta, BPJS Kesehatan Sidoarjo Lakukan Jemput Bola

SIDOARJO – Dorong angka keaktifan peserta yang terdaftar di program JKN, BPJS Kesehatan Cabang Sidoarjo siapkan upaya jemput bola ke desa-desa.

Kepala BPJS Kesehatan Yessy Novita memaparkan, selain upaya jemput bola ke desa, pihaknya juga telah melakukan upaya telekolekting untuk meningkatkan pembayaran iuran peserta yang tidak aktif karena menunggak.

Selain itu, tim BPJS Kesehatan Sidoarjo juga melakukan pemeriksaan rutin kepatuhan untuk peserta dari sektor Peserta Penerima Upah (PPU) dan termasuk terus berkoordinasi dengan Pemkab Sidoarjo untuk meningkatkan jumlah masyarakat Sidoarjo yang didaftarkan menjadi peserta.

“Selain melakukan berbagai upaya, kami pun membutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk terus dapat mewujudkan manfaat dari UHC (Universal Health Coverage) ini terutama dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo,” ujar Yessy, Jumat (17/3).

Dalam mewujudkan cakupan UHC, pihaknya mencatat, secara persentase terdapat 71,08 persen dari 1.936.470 jiwa yang berstatus aktif dalam program JKN di Sidoarjo.

“Dari berbagai upaya yang dilakukan, fokus kami saat ini adalah mematangkan penambahan peserta aktif dari segmen Penerima Bantuan Iuran Daerah (PBID) yang didaftarkan oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo,” imbuhnya.

Untuk menuju keaktifan diangka 75 persen. ia merinci setidaknya dibutuhkan penambahan peserta aktif sekitar 100.000 jiwa. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah, dengan menambah peserta aktif dari segmen PBID.

“Hal ini yang terus kami upayakan karena dengan tercapainya tingkat keaktifan peserta yang mencapai 75 persen, akan memberikan kemudahan bagi masyarakat Sidoarjo yang membutuhkan layanan Kesehatan. Salah satunya, jika warga Sidoarjo daftar, bisa langsung aktif dan mengakses layanan di faskes yang bekerja sama dengan BPJS,” tutur Yessy.

Menurutnya, sangat penting menjadi peserta JKN aktif karena masyarakat mendapatkan kepastian penjaminan kesehatan untuk dirinya dan keluarganya.

“Penting dipastikan oleh masyarakat apabila telah menjadi peserta JKN, kartunya dalam kondisi aktif atau tidak, agar saat tiba-tiba terjadi risiko sakit sudah tidak kebingungan mencari penjaminan masalah biaya,” pungkasnya. (nul/vga)

 

SIDOARJO – Dorong angka keaktifan peserta yang terdaftar di program JKN, BPJS Kesehatan Cabang Sidoarjo siapkan upaya jemput bola ke desa-desa.

Kepala BPJS Kesehatan Yessy Novita memaparkan, selain upaya jemput bola ke desa, pihaknya juga telah melakukan upaya telekolekting untuk meningkatkan pembayaran iuran peserta yang tidak aktif karena menunggak.

Selain itu, tim BPJS Kesehatan Sidoarjo juga melakukan pemeriksaan rutin kepatuhan untuk peserta dari sektor Peserta Penerima Upah (PPU) dan termasuk terus berkoordinasi dengan Pemkab Sidoarjo untuk meningkatkan jumlah masyarakat Sidoarjo yang didaftarkan menjadi peserta.

“Selain melakukan berbagai upaya, kami pun membutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk terus dapat mewujudkan manfaat dari UHC (Universal Health Coverage) ini terutama dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo,” ujar Yessy, Jumat (17/3).

Dalam mewujudkan cakupan UHC, pihaknya mencatat, secara persentase terdapat 71,08 persen dari 1.936.470 jiwa yang berstatus aktif dalam program JKN di Sidoarjo.

“Dari berbagai upaya yang dilakukan, fokus kami saat ini adalah mematangkan penambahan peserta aktif dari segmen Penerima Bantuan Iuran Daerah (PBID) yang didaftarkan oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo,” imbuhnya.

Untuk menuju keaktifan diangka 75 persen. ia merinci setidaknya dibutuhkan penambahan peserta aktif sekitar 100.000 jiwa. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah, dengan menambah peserta aktif dari segmen PBID.

“Hal ini yang terus kami upayakan karena dengan tercapainya tingkat keaktifan peserta yang mencapai 75 persen, akan memberikan kemudahan bagi masyarakat Sidoarjo yang membutuhkan layanan Kesehatan. Salah satunya, jika warga Sidoarjo daftar, bisa langsung aktif dan mengakses layanan di faskes yang bekerja sama dengan BPJS,” tutur Yessy.

Menurutnya, sangat penting menjadi peserta JKN aktif karena masyarakat mendapatkan kepastian penjaminan kesehatan untuk dirinya dan keluarganya.

“Penting dipastikan oleh masyarakat apabila telah menjadi peserta JKN, kartunya dalam kondisi aktif atau tidak, agar saat tiba-tiba terjadi risiko sakit sudah tidak kebingungan mencari penjaminan masalah biaya,” pungkasnya. (nul/vga)

 

Most Read

Berita Terbaru


/