SIDOARJO – Kondisi Candi Tawangalun di Desa Buncitan, Kecamatan Sedati memprihatinkan. Sebagian sisi candi peninggalan Kerajaan Majapahit itu ambruk.
Dari pantauan Radar Sidoarjo, Selasa (14/9), yang ambruk adalah bagian sisi barat. Batu bata kuno candi itu berserakan. Bahkan dinding candi terpaksa ditahan dengan kayu agar pondasi candi tidak ambrol.
Juru Kunci Candi Ahmad Saiful Munir menceritakan, ambruknya sebagian sisi candi yang juga dikenal dengan Candi Sumur Windu itu diketahuinya pada Minggu (12/9).
“Saya tahunya pas pagi hari,” katanya.
Saiful menambahkan, ambruknya candi itu diduga karena ada masalah di struktur pondasi candi. Dikarenakan, tanah di lokasi candi ketika musim kemarau biasanya retak. Namun beberapa terjadi hujan deras.
“Hujan pertama belum ada kerusakan. Baru setelah hujan kedua ambruk,” ungkapnya.
Setelah kejadian itu, lanjut Saiful, pihaknya langsung menginformasikan ke Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur. Minggu malam, pihak BPCB juga sudah menyempatkan ke lokasi.
“Kami berharap ada langkah cepat dari pihak terkait. Agar kerusakan tidak makin parah,” ujarnya.
Candi Tawangalun menjadi salah satu peninggalan berupa candi yang ada di Kota Delta. Lokasinya berbeda dari candi-candi lainnya yang cenderung di area pemukiman warga. Candi itu berada di atas bukit. Tepatnya di belakang Akademi Perikanan Sidoarjo.
Bahkan, menurut Saiful area candi itu adalah bukit yang menjulang. Semasa kecilnya dia dapat memandang laut timur Sidoarjo dari puncak bukit itu. (son/vga)