SIDOARJO – Hujan di sepanjang sore hingga malam hari diperkirakan masih akan terjadi hingga satu bulan ke depan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan puncak musim hujan akan terjadi pada Januari dan Februari.
Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda Teguh Tri mengingatkan sejumlah bencana alam yang berpotensi muncul. Di Sidoarjo sendiri bisa berupa banjir atau angin kencang.
Dia menjelaskan, puncak musim hujan ditandai dengan cuaca berawan dan hujan ringan pada pagi hari. Menjelang siang cuaca berubah dengan potensi hujan ringan hingga deras yang disertai petir. Sedangkan pada malam hari cuaca cenderung hujan ringan hingga sedang.
Selain itu, puncak musim hujan juga ditandai dengan pertumbuhan awan cumulonimbus atau CB yang lebih masif. Hal itu menyebabkan munculnya fenomena cuaca ekstrem.
“Seperti hujan es, puting beliung, dan angin kencang,” katanya.
Pihaknya mengimbau agar pemerintah dan warga untuk melakukan sejumlah langkah antisipasi. Mulai dari normalisasi sungai atau merampingkan dahan pohon. “Mencegah terjadinya pohon tumbang,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Irigasi dan Pematusan DPUBMSDA Sidoarjo Rizal Asnan mengatakan, pihaknya melakukan sejumlah persiapan untuk menghadapi banjir. Beberapa pompa air disiagakan di sejumlah titik. Terutama di daerah rawan banjir.
Seperti di Jalan Jati, tepat di bawah jalan tol. Ketika hujan deras, area tersebut sering terjadi genangan. “Sudah kami siapkan pompa di sisi selatan, langsung kami nyalakan saat mulai terlihat genangan,” katanya.
Selain itu pompa di wilayah Tanggulangin juga tetap siaga. Selalu menyala 24 jam ketika debit air mulai meningkat. (nis/vga)