SIDOARJO -Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Sidoarjo belum mengizinkan sekolah masuk sehari penuh atau full day school saat pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Kepala Dispendikbud Sidoarjo Asrofi mengatakan, sekolah dengan sistem pembelajaran full day school belum boleh diterapkan pada masa PTM terbatas. Pernyataan itu disampaikan menanggapi adanya sekolah-sekolah yang memulangkan siswanya hingga sore atau pukul 15.00 bahkan lebih. Dengan alasan permintaan dari orang tua murid.
Sekolah yang menggelar PTM, menurut Asrofi, harus mematuhi ketentuan yang berlaku. Sekolah full day harus menyesuaikan sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri. Yakni Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri.
“Maksimal empat jam PTM, seminggu dua kali pertemuan. Kecuali yang boarding school atau pondok pesantren itu punya ketentuan sendiri,” jelasnya.
Sekolah diminta mengedukasi para orang tua murid yang meminta pembelajaran sehari penuh di masa pandemi Covid-19. Mereka harus disadarkan tentang tingginya risiko penularan Covid-19 apabila terlalu lama berada di sekolah.
Sementara itu, pelaksanaan vaksinasi bagi pelajar di Sidoarjo kemarin berlanjut. Ada 4 ribu siswa dari 14 SMP negeri dan swasta menjadi peserta. Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua TP PKK Sidoarjo Sa’adah Ahmad Muhdlor dan Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo Syaf Satriawarman.
Kehadiran Sa’adah kemarin untuk menyemangati siswa peserta vaksinasi. “Kalian adalah siswa-siswa yang hebat, meski dihadapkan dengan cobaan pandemi tetap semangat belajar meski di tengah keterbatasan. Mohon pihak sekolah semuanya saling mengawasi. Mengingatkan untuk menjaga prokes. Jangan sampai lepas masker, apalagi saat interaksi antarsiswa,” katanya. (rpp/vga)