25 C
Sidoarjo
Tuesday, 28 March 2023

Banyak Lumpang hingga Pipihan Peninggalan Masa Lalu di Wonoayu

Misteri Desa Wonokalang, Kecamatan Wonoayu

Penemuan benda peninggalan masa lalu di Sidoarjo tak pernah habisnya. Terbaru ada sebaran batu lumpang. Lokasinya berada di Dusun Cere, Desa Wonokalang Kecamatan Wonoayu.

LUKMAN AL FARISI/Wartawan Radar Sidoarjo

Sejumlah benda bersejarah berserakan di area belakang rumah warga. Beberapa aktivis budaya mulai memperhatikan batu-batu diduga bekas peninggalan masa lalu itu. Salah satunya ada sebaran batu lumpang batu.

“Nah ini menarik karena banyak sekali batu lumpang. Jadi memang bedanya di sini lebih banyak benda yang ada di dapur,” kata Agus Mulyono, pelestari cagar budaya.

Sebaran batu lumpang yang begitu banyak itu membuat pelestari cagar budaya semakin tertarik. Sebagian batu lumpang nampak tak utuh. Namun tak jarang ada pula yang masih utuh yang berserakan. Selain itu ada pula batu pipihan dedaunan.

Pria yang kerap disapa Mbah Mulo menduga, jika kawasan sekitar merupakan area yang dihuni oleh masyarakat ahli pengobatan. Karena banyaknya batu pipihan dan lumpang. Misalnya digunakan untuk menghaluskan buah pinang.

“Ini kawasan hanya dihuni 40 kepala keluarga saja. Jadi banyak peninggalan benda masa lalu yang berserakan. Kami sudah sarankan warga untuk menyimpannya,” ujarnya.

Selain alat-alat dapur, ada pula sumur kuno yang sudah disemen bagian atasnya. Namun saat dicek agak ke dalam, rupanya sumur kuno itu berdiri dengan batu bata masa lalu. Sejumlah langkah pun mulai disusun. Salah satunya rencana penggalian.

“Kami rencanakan menggali. Mungkin pekan depan. Karena kami menduga seperti ada struktur bangunan di sekitar. Ini kalau jadi wisata budaya menarik,” jelasnya. (*/vga)

Misteri Desa Wonokalang, Kecamatan Wonoayu

Penemuan benda peninggalan masa lalu di Sidoarjo tak pernah habisnya. Terbaru ada sebaran batu lumpang. Lokasinya berada di Dusun Cere, Desa Wonokalang Kecamatan Wonoayu.

LUKMAN AL FARISI/Wartawan Radar Sidoarjo

Sejumlah benda bersejarah berserakan di area belakang rumah warga. Beberapa aktivis budaya mulai memperhatikan batu-batu diduga bekas peninggalan masa lalu itu. Salah satunya ada sebaran batu lumpang batu.

“Nah ini menarik karena banyak sekali batu lumpang. Jadi memang bedanya di sini lebih banyak benda yang ada di dapur,” kata Agus Mulyono, pelestari cagar budaya.

Sebaran batu lumpang yang begitu banyak itu membuat pelestari cagar budaya semakin tertarik. Sebagian batu lumpang nampak tak utuh. Namun tak jarang ada pula yang masih utuh yang berserakan. Selain itu ada pula batu pipihan dedaunan.

Pria yang kerap disapa Mbah Mulo menduga, jika kawasan sekitar merupakan area yang dihuni oleh masyarakat ahli pengobatan. Karena banyaknya batu pipihan dan lumpang. Misalnya digunakan untuk menghaluskan buah pinang.

“Ini kawasan hanya dihuni 40 kepala keluarga saja. Jadi banyak peninggalan benda masa lalu yang berserakan. Kami sudah sarankan warga untuk menyimpannya,” ujarnya.

Selain alat-alat dapur, ada pula sumur kuno yang sudah disemen bagian atasnya. Namun saat dicek agak ke dalam, rupanya sumur kuno itu berdiri dengan batu bata masa lalu. Sejumlah langkah pun mulai disusun. Salah satunya rencana penggalian.

“Kami rencanakan menggali. Mungkin pekan depan. Karena kami menduga seperti ada struktur bangunan di sekitar. Ini kalau jadi wisata budaya menarik,” jelasnya. (*/vga)

Most Read

Berita Terbaru


/