Pelukis di Bulu Sidokare
Lukisan merupakan seni yang banyak diminati. Salah satu pelukis di Bulu Sidokare ini pun memanfaatkan keahliannya untuk membuat karya. Dia menuangkan idenya di berbagai media. Lukisannya pun diminati hingga luar Jawa.
M Dhaifullah, Radar Sidoarjo
Ninuk Nur Komariah, wanita yang bergelut hampir 23 tahun di bidang seni lukis ini mengawali eksistensinya dari hobi. Hingga akhirnya meroket dan memulai bisnis dengan membuka galeri.
Awalnya, dia hanya ingin mengisi waktu luang dengan hal yang bermanfaat saat di rumah. Namun, akhirnya dengan keuletannya, dia membuahkan hasil karya.
“Dulu saya menganggur di rumah, akhirnya mengisi kekosongan dengan menggali potensi dari hobi saya,” ujarnya.
Rupanya, aktivitasnya itu membuahkan hasil yang manis. Sampai saat ini Ninuk memiliki pegawai lepas berjumlah 15 orang. Pelanggan lukisannya pun hingga Timika Papua.
Media yang digunakan Ninuk juga beragam. Mulai dari kanvas, sepatu, tas, baju hingga kaligrafi yang dapat di-custom sesuai dengan keinginan pelanggan.
Dalam pembuatannya, Ninuk menggunakan cat textile. Karena lebih kuat apabila terkena air dan tahan lama. Selain itu dalam pembuatan kaligrafi dia juga melibatkan santri dari pondok pesantren untuk mengerjakan kaligrafinya. Karena lebih mahir menulis dalam Bahasa Arab.
Banyak rintangan yang dilalui Ninuk. Seperti pada era digital saat ini, banyak seni rupa yang dapat dinikmati hanya melalui gadget. Tetapi dia tidak khawatir. Karena penikmat lukisan tidak pernah sepi.
“Iya kalau lukisan itu kan dua dimensi, kita bisa melihat secara langsung texture dan warnanya dengan mata kepala sendiri,” katanya.
Saat masa pandemi Covid-19, Ninuk juga sempat frustasi. Bisnis di bidang lukisannya sepi pelanggan. Padahal dia juga harus menghidupi karyawannya. (dhf/vga)