Bertekad Meraih Prestasi di Tengah Keterbatasan Fisik
Ken Swagumilang memiliki keterbatasan fisik. Namun dibalik kekurangannya itu dia justru lebih bersemangat untuk terus berprestasi. Salah satunya dengan menjadi atlet panahan.
LUKMAN AL FARISI/Wartawan Radar Sidoarjo
Ken Swagumilang nampak berdiri gagah. Matanya menyorot ke depan melihat target sasaran. Tangan kirinya terlihat kuat menahan busur panah. Tak lama, anak panah pun dilepas dan meluncur tepat di face target panahan.
“Secara teknik dan mental Ken tidak diragukan lagi, karena semangatnya luar biasa besar setiap kali berlatih,” ujar pelatih Nasional Paralympic Committee Indonesia (NPCI), Ahmad Muzayyin.
Sebagai atlet binaan NPCI Sidoarjo, Ken termasuk atlet yang berprestasi. Hal itu tak lepas dari semangatnya berlatih selama 1,5 tahun. Tekniknya semakin matang dan mentalnya semakin kuat. Bahkan dia sempat menjadi andalan Indonesia dalam ajang Wolrd Rangking Para Archery di Nove Mesto, Republik Ceko.
Alumnus SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo itu pun bersaing dengan 49 negara lainnya. Sebab turnamen itu sekaligus menjadi perburuan tiket ke olimpiade Paralympic Tokyo 2020. Meskipun begitu, warga Gading Fajar itu tak sendirian berjuang di medan laga.
“Ken berjuang bersama atlet dari Kalimantan Timur untuk merebut tiket menuju olimpiade Paralympic Tokyo 2020,” ujarnya.
Orang tua Ken, M Irfan Santosa dan Dina Dyah Kusumayanti pun mengaku bangga dengan anaknya itu. Ken dikenal anak yang baik dan rajin dalam berbagai hal. Dia berharap Ken dapat terus berprestasi dan membuat nama Indonesia semakin mendunia.
“Semoga dapat selalu mengharumkan nama Indonesia dan membuat bangga orang tua,” jelas Irfan. (*/vga)