Melatih Ketelatenan dan Keterampilan Motorik Anak
Lidi tak hanya bisa dirangkai menjadi sapu saja. Tapi juga bisa dijadikan sebagai alat bermain permainan tradisional. Bermain lidi bahkan menyimpan makna yang cukup mendalam bagi kehidupan.
LUKMAN AL FARISI, Wartawan Radar Sidoarjo
Puluhan anak tampak berkumpul di Balai Among, Bendet, Pagerngumbuk, Wonoayu. Mereka terlihat begitu fokus merangkai biting berbahan lidi tersebut. Usai dirangkai, mereka pun siap untuk menjajal bermain biting-bitingan.
Beberapa di antaranya ada yang bermain angkat biting, bitingan, kebo-keboan, serta biting imbang. Hampir seluruh permainan membutuhkan partner. Mereka pun semakin larut saat masing-masing anak bermain bersama.
“Biting itu kan bentuknya kecil. Tentu akan melatih ketelatenan dalam memainkannya. Jadi bermain biting dari lidi ini akan melatih motorik anak-anak,” ujar Achmad Irfandi, pendiri kampung lali gadget (KLG).
Menurutnya, lidi memiliki makna mendalam. Dimana satu batang lidi tak bisa digunakan untuk menyapu sampah. Namun, 100 batang lidi akan menghempaskan sampah berikut debunya sekaligus. Sebuah filosofi yang mendalam.
Irfan mengatakan, hal itu mengajarkan manusia untuk bersatu menghadapi masalah yang besar. Jika sudah bersatu, maka tak akan mudah dipatahkan dengan masalah berat. “Kalau hanya sendirian, manusia akan kesulitan,” katanya.
Tak hanya itu, lidi juga telah mengiringi peradaban manusia. Dimana lidi menjadi sebuah alat yang akan mempermudah pekerjaan manusia. “Lebih dari itu, lidi pun juga dapat menjadi bahan mainan,” terangnya. (*/vga)