Barista Hotel
Tak hanya sekedar membuat seni di atas kopi, latte art kini semakin populer. Bahkan telah diangkat menjadi sesuatu yang serius dan dipertandingkan.
Rizky Putri Pratimi, Wartawan Radar Sidoarjo
Belum lama ini, belasan barista dari perwakilan hotel se-Jawa Timur mengikuti kompetisi latte art di Sidoarjo. Meski terbilang kompetisi daerah, namun atmosfer persaingan antar barista sangat kental. Masing-masing barista ingin menjadi juara sehingga membawa harum nama hotelnya.
Corporate Food and Baverage Manager Wilayah Timur, I Made Sumardika menjelaskan, saat ini hampir di semua kedai kopi menawarkan secangkir kopi lengkap dengan hiasan khas yang memperindah kopi yang populer disebut latte art.
Barista hotel pun juga tidak mau ketinggalan.
“Apalagi saat ini kan banyak sekali muncul kafe-kafe yang banyak menyedot pelanggan kami,” urainya.
Maka pihaknya perlu membuat kompetisi semacam ini. Tujuannya untuk mengasah kemampuan dan keterampilan barista di setiap hotel.
Penilaian latte art kompetisi itu dilihat dari visual kualitas produk. Selain itu tingkat kesulitan pembuatan produk, pembuatan pattern latte art dan terakhir tingkat kreativitas para barista.
Dia mengungkapkan, dewan juri menilai bagaimana barista melaksanakan SOP dengan baik. Mulai menjalankan mesinnya seperti apa, dan cara memanaskan cangkir. Sehingga kopi tetap hangat disajikan sampai ke tangan pelanggan.
Sistem penilaian yang dilakukan adalah sistem gugur. Dimana para barista bisa membuat semenarik mungkin latte art mereka dengan batas waktu tiga menit. “Jika lebih maka gugur,” imbuhnya.
Semula atmosfer persaingan belum muncul ketika di babak pertama kompetisi. Namun di babak kedua, dimana masing-masing peserta akan berhadapan secara head to head, suasana kompetisi lebih hidup lagi.
Tak jarang barista yang tak terpilih meminta evaluasi dari juri. Dari sinilah pertukaran ide dan pengetahuan antara juri dan peserta terjadi.
“Harapan dan tujuan kami mengadakan acara seperti ini agar barista punya mental juara,” pungkasnya. (*/vga)