27 C
Sidoarjo
Wednesday, 29 March 2023

Berusia 101 Tahun, Konsisten Jualan Bandeng Segar dari Tambak

Khodijah, Pedagang Paling Senior di Pasar Larangan

Tubuhnya sudah renta, tapi Khodijah masih aktif berjualan. Berusia satu abad lebih setahun, warga asli Kelurahan Sidowayah itu merupakan salah satu pedagang senior di Pasar Larangan.

Rizky Putri Pratimi, Wartawan Radar Sidoarjo

Seingat Khodijah, dia mulai berjualan di Pasar Larangan setelah pasar itu selesai dibangun sekitar 1984 hingga 1985. Setelah dia memutuskan pindah berjualan dari Taman Dayu yang dulu berlokasi di Jalan Diponegoro.

Sekarang daerah itu lebih dikenal dengan Delta Sinar Mayang dan menjadi pusat penjualan bunga untuk ziarah makam.

Khodijah menceritakan, dulu Taman Dayu merupakan salah satu pusat keramaian di Kota Sidoarjo. Di tempat itu, selain berdiri Pasar Dayu juga ada tempat hiburan lain, seperti gedung bioskop dan pasar malam.

Tahun 1980 hingga 1990-an, Taman Dayu jadi tempat berkumpulnya remaja zaman itu. Khodijah sendiri tidak ingat, mulai tahun berapa dia berjualan di Pasar Dayu. Yang dia ingat setelah Pasar Larangan selesai dibangun, Khodijah dan kawan-kawanya sesama pedagang kemudian memilih pindah ke Pasar Larangan. Saat ini, kawannya sesama pedagang yang waktu itu ikut pindah ke Pasar Larangan semua sudah meninggal dunia.

Khodijah termasuk pedagang paling senior di Pasar Larangan, bahkan pedagang paling tua di semua pasar di Sidoarjo. “Sudah lama berjualan di sini,” kata Khodijah sambil mengingat-mengingat waktu itu.

Aktivitas rutin yang dijalani Khodijah setiap pagi usai subuh berangkat dari rumahnya di Sidowayah ke Pasar Larangan dengan membawa belasan ikan bandeng yang sudah disiapkan. Dagangan Khodijah selalu laris. Karena, bandeng yang dijualnya merupakan bandeng segar yang baru diambil dari tambak.

Saat didatangi, dagangannya  tinggal beberapa biji saja dan akhirnya habis dibeli. Lapak khodijah berada di shelter penjual daging dan ikan. Lokasinya berada di sebelah tengah dan paling barat pasar.

Jika ingin membeli dagangan nenek Khodijah disarankan datang pagi-pagi sebelum lewat pukul 08.00. Karena kalau siang diatas jam tersebut, stok ikan bandengnya sudah banyak yang terjual. Maklum, pelanggannya juga banyak.

Pukul 10.00, Khodijah sudah siap-siap berkemas untuk pulang karena dagangannya sudah habis. “Siap-siap moleh nak, wes biasane moleh jam yahmene (sudah biasa pulang jam segini, Red),” ujar nenek Khodijah. (*/vga)

Khodijah, Pedagang Paling Senior di Pasar Larangan

Tubuhnya sudah renta, tapi Khodijah masih aktif berjualan. Berusia satu abad lebih setahun, warga asli Kelurahan Sidowayah itu merupakan salah satu pedagang senior di Pasar Larangan.

Rizky Putri Pratimi, Wartawan Radar Sidoarjo

Seingat Khodijah, dia mulai berjualan di Pasar Larangan setelah pasar itu selesai dibangun sekitar 1984 hingga 1985. Setelah dia memutuskan pindah berjualan dari Taman Dayu yang dulu berlokasi di Jalan Diponegoro.

Sekarang daerah itu lebih dikenal dengan Delta Sinar Mayang dan menjadi pusat penjualan bunga untuk ziarah makam.

Khodijah menceritakan, dulu Taman Dayu merupakan salah satu pusat keramaian di Kota Sidoarjo. Di tempat itu, selain berdiri Pasar Dayu juga ada tempat hiburan lain, seperti gedung bioskop dan pasar malam.

Tahun 1980 hingga 1990-an, Taman Dayu jadi tempat berkumpulnya remaja zaman itu. Khodijah sendiri tidak ingat, mulai tahun berapa dia berjualan di Pasar Dayu. Yang dia ingat setelah Pasar Larangan selesai dibangun, Khodijah dan kawan-kawanya sesama pedagang kemudian memilih pindah ke Pasar Larangan. Saat ini, kawannya sesama pedagang yang waktu itu ikut pindah ke Pasar Larangan semua sudah meninggal dunia.

Khodijah termasuk pedagang paling senior di Pasar Larangan, bahkan pedagang paling tua di semua pasar di Sidoarjo. “Sudah lama berjualan di sini,” kata Khodijah sambil mengingat-mengingat waktu itu.

Aktivitas rutin yang dijalani Khodijah setiap pagi usai subuh berangkat dari rumahnya di Sidowayah ke Pasar Larangan dengan membawa belasan ikan bandeng yang sudah disiapkan. Dagangan Khodijah selalu laris. Karena, bandeng yang dijualnya merupakan bandeng segar yang baru diambil dari tambak.

Saat didatangi, dagangannya  tinggal beberapa biji saja dan akhirnya habis dibeli. Lapak khodijah berada di shelter penjual daging dan ikan. Lokasinya berada di sebelah tengah dan paling barat pasar.

Jika ingin membeli dagangan nenek Khodijah disarankan datang pagi-pagi sebelum lewat pukul 08.00. Karena kalau siang diatas jam tersebut, stok ikan bandengnya sudah banyak yang terjual. Maklum, pelanggannya juga banyak.

Pukul 10.00, Khodijah sudah siap-siap berkemas untuk pulang karena dagangannya sudah habis. “Siap-siap moleh nak, wes biasane moleh jam yahmene (sudah biasa pulang jam segini, Red),” ujar nenek Khodijah. (*/vga)

Most Read

Berita Terbaru


/