SIDOARJO – Dinas Perikanan Sidoarjo terus mengoptimalkan produksi perikanan di Kota Delta. Salah satunya dengan pengadaan pompa untuk tambak.
Kepala Dinas Perikanan M Bachruni Aryawan mengatakan, alokasi anggaran untuk pengadaan pompa itu nilainya Rp 40,1 juta. Jumlahnya untuk dua unit pompa. Rencananya dua pompa itu akan ditempatkan di dua tambak. Yakni di Banjar Kemuning dan Kedung Peluk.
Pompa itu akan difungsikan untuk operasional tambak. Yakni menguras air jika akan dipanen. Kemudian juga untuk menambah air jika air di tambak berkurang.
“Misal ada pencemaran, air bisa cepat dikuras,” imbuhnya.
Saat ini, masih belum banyak penambahan sarana dan prasarana yang ditambah dari Dinas Perikanan. Karena sejumlah anggaran difokuskan untuk penanggulangan pandemi Covid-19.
Termasuk rencana revitalisasi Depo Pelelangan Ikan di Jalan Lingkar Timur. Terpaksa harus ditunda karena anggaran dialihkan ke program yang lebih prioritas.
Dalam keterbatasan yang ada, Dinas Perikanan akan fokus untuk penyiapan sumber daya manusia (SDM). Misalnya SDM yang fokus pengembangan budi daya ikan air tawar dan air payau untuk kawasan Sidoarjo Barat.
“Pengembangan SDM agar ada lapangan usaha baru,” mantan Sekretaris Dinas Perikanan Sidoarjo itu.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur tahun 2017, luas area pemiharaan ikan darat dalam bentuk tambak di Sidoarjo masih di angka 15.220 hektare. Angka itu menjadi lahan tambak terluas ke dua se-Jatim setelah Gresik. Area tambak untuk Kabupaten Gresik berada di angka 15.601 hektare.
Kemudian data BPS Sidoarjo terkait Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sidoarjo tahun 2016-2020, sektor perikanan juga menunjukkan angka positif. Sub kategori perikanan merupakan penyumbang terbesar terhadap PDRB lapangan usaha kategori pertanian, kehutanan dan perikanan. Yaitu mencapai Rp 3,07 triliun atau 69,24 persen. (son/vga)