SIDOARJO – Pangsa pasar penjualan produk UMKM makanan minuman (mamin) terus diperluas. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sidoarjo menargetkan tahun ini ada tambahan sekitar 20 persen produk UMKM mamin bisa dijual di swalayan.
Berdasarkan data Disperindag, saat ini ada 619 toko tersebar di Sidoarjo. Terdiri dari 594 minimarket, 14 supermarket, dua grosir dan tujuh pusat perbelanjaan. Sudah ada 1.141 UMKM bermitra dengan 19 toko swalayan.
Apalagi Pemkab Sidoarjo telah memiliki Perda Nomor 10 Tahun 2019 tentang Penataan Toko Swalayan yang mengatur bahwa toko swalayan wajib melakukan kemitraan dengan UMKM. Seperti kerjasama penerimaan pasokan produk.
Untuk minimarket paling sedikit dua persen dari luas lantai penjualan pada tiap gerai minimarket. Supermarket, department store, hypermarket ataupun grosir yang berbentuk perkulakan paling sedikit satu persen dari luas lantai penjualan pada tiap gerai.
Untuk itu Pemkab Sidoarjo kembali menyiapkan 50 pelaku UMKM mamin kualitas ekspor yang produknya bisa dijual di swalayan.
Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Sidoarjo Lisytaningsih menguraikan pelaku UMKM tersebut secara perizinan sudah matang. Seperti P-IRT dan label halal.
Kemarin (22/9) tim kurator dari enam toko swalayan menilai produk-produk mamin tersebut. “Bulan depan harapan kami produk itu sudah bisa dijual di toko swalayan yang kami tuju saat ini,” harapnya.
Lis mengungkapkan tidak mustahil produk UMKM Sidoarjo bisa bersaing dengan produk pabrikan. Secara kualitas rasa, kemasan, perizinan semua sudah memenuhi standar mutu.
Dengan kemitraan yang terjalin antara UMKM dan toko swalayan pihaknya berharap UMKM Sidoarjo bisa terus tumbuh dan berkembang. “Dinas selalu memfasilitasi berbagai kerjasama. Kelanjutannya ada di tangan pelaku UMKM. Keseriusan dan kontinuitas dari produk ataupun kerjasama harus dijaga,” pesannya. (rpp/nis)