SIDOARJO – Pemkab Sidoarjo terus berupaya menstabilkan harga minyak goreng di pasaran. Pekan ini kembali digelar operasi pasar minyak goreng curah bagi pedagang maupun konsumen. Seperti yang dilakukan di Pasar Porong Selasa (15/3).
Pemkab Sidoarjo menggandeng salah satu distributor minyak goreng di Sidoarjo dalam operasi pasar minyak goreng curah tersebut. Wakil Bupati Sidoarjo Subandi meninjau langsung pelaksanaannya.
Dalam operasi pasar tersebut, Pemkab Sidoarjo menyediakan 5 ton minyak goreng curah. Pedagang dapat membeli dengan haha Rp 10.500 per liter atau Rp 11.700 per kg. Sedangkan untuk konsumen dipatok harga Rp 11. 500 per liter atau Rp 12.800 per kg. Baik konsumen maupun pedagang tidak dibatasi jumlah pembelian.
Subandi menyampaikan, operasi pasar minyak goreng curah akan dilakukan bergilir di setiap pasar. Cara seperti ini diharapkannya mampu menyelesaikan permasalahan harga minyak goreng di Kabupaten Sidoarjo.
“Kebutuhan minyak goreng ini luar biasa, kalau kita biarkan dengan harga tinggi, kasihan masyarakat, apalagi ini mendekati bulan puasa,” ucapnya.
Subandi mengatakan, Pemkab Sidoarjo bersama pihak swasta lainnya akan bahu-membahu menstabilkan harga minyak. Pengawasan kepada pedagang juga akan dilakukan agar menjual minyak goreng curah sesuai harga yang ditetapkan.
Pemkab Sidoarjo menetapkan harga jual minyak goreng curah dari pedagang sebesar Rp 13 ribu per kg. Bila nekat menjual di atas harga itu, Pemkab Sidoarjo akan menghentikan pasokan minyak goreng curah kepada oknum pedagang tersebut.
“Kalau nekat dijual di atas itu, ya sudah lain kali tidak usah dikasi lagi, karena ada pengawasan dari pasar,” tegasnya.
Untuk itu, pedagang diharapkan dapat bekerjasama dan mendukung upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan minyak goreng kepada masyarakat. Dengan begitu upaya Pemkab Sidoarjo menyelesaikan persoalan minyak goreng tidak sia-sia.
“Jangan sampai pemerintah berupaya maksimal untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng, ternyata pedagangnya kurang kooperatif,” sampainya.
Koordinator Wilayah Pasar Porong Taufik Boedy menambahkan, selain telah berkomitmen menjual dengan harga Rp 13 ribu per kg, agar harga terus stabil pedagang pasar meminta pasokan minyak goreng curah dikirim dua hari sekali.
“Selama ini harga masih tinggi karena jarak distribusi sebelumnya terlalu lama. Terakhir kirim tanggal 4 Maret,” pungkasnya. (rpp/vga)